Calon Istriku, Perbaikilah Diri.. Aku Akan Menjemputmu Dalam Keadaan Terbaik !

Sekian lama aku memendam perasaan ini, tak kuasa diriku ungkap rasa hati, aku bercita-cita suatu ketika nanti anda mau menerima kehadiranku.

Ketika dirimu begitu dekat dengan sosok lelaki lain, sungguh hatiku perih laksana diiris sembilu, tetapi diriku tak dapat menegurmu lagipula melarangmu sebab diriku fobia melukai hatimu.

Tahukah anda apa yang aku lakukan saat hatiku terluka karenamu?

Dalam ketakberdayaanku, aku hanya dapat mengadu pada Rabb-ku, Rabb anda Yang Maha Baik.

Aku titipkan dirimu kepada-Nya, bila engkau yang dipilihkan besok untuk menemani diriku pasti kita kan bersatu juga, meski ku biarkan dirimu memilih apa yang menurutmu baik.

Calon Istriku, Aku Akan Menjemputmu Dalam Keadaan Terbaik

Sungguh diriku tak bakal membelenggumu dengan egoku.

Allah Memang Maha Baik, Dia membalas do’aku yang ku panjatkan masing-masing waktu, tak kusangka ayahmu memintaku guna menjadi calon imammu.

Yaa Allah, mimpikah yang ku alami ketika ini? Sungguh bahagia hatiku mustahil ku ungkap dengan kata, lisanku tiada berhenti memuji keagungan-Nya.

Namun, saat aku berkaca pada diri, terlampau dinikah diriku hendak menjadi imammu? Jujur, diriku belum dapat menjadi sosok yang sabar sebagaimana yang anda damba.

Diriku belum mempunyai pribadi yang tenang guna menjadi luahan perasaanmu yang halus laksana sutera, diriku belum mempunyai bahu yang kuat guna menopang kala kau dirundung duka, diriku belum mempunyai pundak yang kuat guna bersandar untuk dirimu dan putra putri anda kelak andai kita sudah hidup bersama.

Namun, mestikah aku melepas anugerah terindah yang ku tunggu masing-masing waktu itu?

Bismillah, mulai detik ini hendak aku perbaiki segala kekuranganku, dan tunggulah hadirku dengan kesabaran, ketenangan dan ketaatan pada Rabb kita, Azzamku sekarang telah bulat untukmu, duhai calon istriku.