Ada 5 Rahasia yang Terus Disimpan dan Tak Akan Pernah Diceritakan Ibu Kepada Kita, Wajib Baca!

Ibu ialah orangtua kamu yang sangat harus kamu hormati. Bahkan, Rasulullah menuliskan bahwa kamu harus memuliakan ibu 3x lipat daripada memuliakan ayah.

Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, belia berkata, “Seseorang datang untuk Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, untuk siapakah aku mesti berbakti kesatu kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang itu kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang itu bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang itu bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.’” (HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548)

Namun, terdapat 5 rahasia yang tak bakal pernah dikisahkan ibumu kepadamu. Abi dan Ummi yang menyimak ini barangkali memang tak bakal pernah mengisahkan hal ini untuk orang lain. Bukan guna apa-apa, ia tak hendak menyakitimu. Maka, mengapa kamu terus saja durhaka kepadanya?Inilah 5 urusan itu:

Dia Tak Jarang Menangis Karena Dirimu

Dia menangis saat dia hamil. Dia menangis saat melahirkanmu. Dia menangis saat kesatu kali menggendongmu. DIa menangis ketika kamu kesatu kali ke sekolah.

Dia menangis ketika kamu kesatu kali bertemu pujaan hatimu. Dia menangis ketika kamu meninggalkan dia guna merantau. Dia menangis ketika kamu sering menyakiti hatinya. Dia menangis ketika kamu mengabaikannya.

Dia Tak Jadi Makan Karena ...

Ibumu sebetulnya suka cokelat. Namun, dia menyaksikan matamu yang bulat itu. Kamu menuliskan bahwa kamu suka cokelat.

Maka, guna membuatmu bahagia, dia menyerahkan cokelat nya untukmu sampai-sampai dia sendiri tak jadi santap makanan yang disukainya. Tapi, pasti saja ibumu akan berdusta kepadamu. Dia akan menuliskan bahwa dia tak suka cokelat..

3. Mengurus Kamu Itu Susah Payah

Dia membawamu dalam perutnya sekitar 9 bulan dalam kehamilan, pasti saja tersebut menyakitkan.

Dia pun menggendongmu terus-terusan saat kamu masih bayi, tersebut tentu saja merepotkan. Kamu menangis kelaparan dan pasti saja tersebut membuat ibumu kerepotan. Walaupun begitu, ibumu tak bakal pernah tega mengatakan tersebut kepadamu.

4. Dia Takut Tiap Waktu

Dia takut kamu salah makan. Dia takut kamu jatuh sakit. Dia takut kamu ditipu oleh pria jahat. Dia takut kamu ditipu oleh cewek matre.

Dia takut kamu kelaparan. Dia takut kamu tak dapat lulus sekolah. Dia fobia dirinya tak dapat memberikan kebahagiaan kepadamu. Tapi, dia tak bakal pernah mengumumkan dirimu urusan ini. Karena dia tahu, dia jangan terlihat takut. Dia mesti tampak kuat di depan kamu.

5. Dia Akan Kerjakan Semua Untukmu

Menjadi seorang ibu ialah tugas berat, mungkin tersebut tugas terberat di dunia. Ia akan kelemahan tidur, barangkali jatah makannya berkurang. Ia pun akan pusing sebab harus mengurusmu.

Ia menanggung kesakitan sebab melahirkanmu dan merelakan semuanya demi dirimu. Kadang kamu menyakitinya dan membuatnya menangis. Kamu pun kadang membentaknya.

Namun, bilamana saat ini ia diberi opsi kembali apakah bakal melahirkanmu atau tak, ia tentu akan memilih melahirkanmu. Semua rasa sakit itu, dirinya yang kerepotan sebab ulahmu, tersebut semua tak seimbang dengan cintanya untuk dirimu. Cintanya mengalahkan tersebut semua. Dan memang, rasa cinta seorang ibu lah yang menciptakan semuanya mungkin.

Maka, setelah menyimak ini, katakan untuk ibumu bahwa kamu mencintainya. Doakanlah Abi dan Ummi mu doa yang sudah diajarkan al-Qur’an:

… رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي ۖ إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ

“… Ya Tuhanku, tunjukilah aku guna mensyukuri ni’mat Engkau yang sudah Engkau berikan kepadaku dan untuk ibu bapakku dan agar aku dapat melakukan amal yang saleh yang Engkau ridhai. berilah kebajikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) untuk anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat untuk Engkau dan bahwasannya aku tergolong orang-orang yang berserah diri.” (QS. al-Ahqaf : 15).